Wednesday, October 21, 2009

KARYA ROH KUDUS (1)

By Daniel Ronda

Karya Roh Kudus
Roh Kudus adalah Allah sendiri yaitu dalam ketritunggalanNya. Diberi judul karya Roh Kudus karena Roh Kudus adalah pribadi yang kehadiranNya nyata di dalam dunia, terutama juga di dalam gereja. Karya Roh Kudus meliputi empat hal yaitu karya yang evangelistis, organis, karismatis, pedagogis (Scheunemann, 1). Namun tidak bisa dikatakan bahwa karyaNya berlaku secara otomatis di dalam jemaatNya. Karena jemaat perlu memberikan respons yaitu iman dan taat, supaya karyaNya nyata dalam kehidupan orang percaya. Jadi respons kita terhadap karya Roh Kudus penting di dalam kehadiran dan karyaNya. Bila karya penyelamatan adalah anugerah semata-mata, maka penyucian perlu respons manusia atas panggilan itu.

1. Pelayanan Evangelistis
Roh Kudus menyadarkan manusia akan dosa-dosanya, sehingga akhirnya ia mengambil keputusan untuk menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juruselamatnya.

2. Pelayanan Organis
Karya Roh Kudus yang mana Ia memperbaharui hidup kita, menyucikan kita dari dosa, menghasilkan buah-buah Roh Kudus, memiliki hubungan harmonis dengan Tuhan dan sesama jemaat.

3. Pelayanan Karismatis
Memperlengkapi orang percaya dengan berbagai-bagai karunia-karunia untuk tugas pelayanan. Ini akan dibahas tersendiri di bawah.

4. Pelayanan Pedagogis
Roh Kudus memimpin, menghibur dan mengajar orang percaya di dalam kehidupan hari lepas hari. Misalnya, kita mampu menghadapi suka dan duka, tantangan, cobaan, dsb.

Karunia-Karunia Roh Kudus

Apa itu karunia rohani?
Karunia rohani adalah suatu kemampuan yang diberikan oleh Roh Kudus dan dipakai dalam pelayanan gereja (Grudem, 1016). Karunia rohani sendiri berhubungan erat dengan bakat (natural gifts) seperti mengajar, berkemurahan, atau administrasi dan karunia rohani yang tidak berhubungan dengan bakat seperti nubuat, kesembuhan, karunia membedakan berbagai macam roh. Jadi yang termasuk karunia rohani adalah keduanya, karena keduanya berasal dari Allah dan dipakai untuk memabngun dan menguatkan jemaat.

Tujuan adanya karunia rohani
Tujuannya adalah untuk melengkapi gereja untuk dapat melaksanakan tugas pelayanan di dunia ini sampai Tuhan Yesus datang. Di samping membangun, karunia rohani juga memperkaya kehidupan rohani orang percaya sehingga mereka semakin bertumbuh di dalam Tuhan. Sehingga gereja yang sehat adalah gereja yang memberikan peluang seluas-luasnya agar gereja mempraktekkan karunia rohani.

Berapa banyak karunia rohani dalam gereja?
Sebenarnya tidak ada jumlah yang ditetapkan di dalam gereja berapa banyak karunia dalam jemaat. Ini dibuktikan dari ayat-ayat tentang karunia menuliskan daftar yang berbeda dengan urutan yang berbeda pula. Bahkan untuk jemaat masa kini, ada daftar karunia yang perlu ditambahkan dalam daftar. Yang paling penting setiap jemaat setidaknya memiliki satu karunia. Dan yang paling penting adalah tidak ada karunia yang lebih penting dari yang lain. Semuanya memiliki kedudukan yang sejajar.

Lihat daftar karunia rohani yang ada di Alkitab:
I Kor 12:28
Rasul, nabi, pengajar, mengadakan mujizat, menyembuhkan, melayani, memimpin (administrasi), bahasa lidah.

I Kor 12:8-10
Berkata-kata dengan hikmat, berkata-kata dengan pengetahuan, iman, menyembuhkan, mujizat, bernubuat, membedakan bermacam-macam roh, bahasa roh, menafsirkan bahasa roh.

Efesus 4:11
Rasul, nabi, pemberita Injil, gembala-pengajar.

Roma 12:6-8
Bernubuat, melayani, mengajar, menasehati (encouraging), membagi-bagi sesuatu, memimpin, kemurahan.

I Kor 7:7
Membujang

I Petrus 4:11
Berbicara (banyak karunia tercakup), Melayani (banyak pelayanan tercakup).
Bagaimana kita mencari tahu karunia rohani kita?
Gereja harus menyiapkan sarana di mana gereja bisa mempraktekkan karunia rohani. Semua jemaat harus sadar bahwa karunia rohani masih ada dan bahkan perlu diberi kesempatan untuk jemaat menggunakannya. Jangan ditutupi. Dari sanalah jemaat akan tahu manakah yang akan menjadi karunianya.
Tiap anggota jemaat berdoa dan meminta hikmat dan suatu keyakinan untuk menemukan karunia rohaninya. Cari Tuhan dan minta kepadaNya. Semuanya dipakai untuk memuliakan Allah.
Langkah terakhir tentunya jemaat mulai mempraktekkan atau terjun langsung ke berbagai pelayanan dan lihat bagaimana jemaat diberkati oleh pelayanan kita. Sehingga kita tahu manakah yang menjadi karunia kita, ketika jemaat mulai mengalami berkat dari pelayanan kita.

Karunia adalah alat, dan bukan tanda bahwa seseorang sudah dewasa
Seringkali terjadi salah kaprah bahwa kalau orang memiliki karunia, itu berarti dia sudah dewasa dalam iman, bahkan sempurna. Itu tidak benar. Jemaat Korintus adalah contoh untuk itu. Mereka memiliki banyak karunia, tetapi pada saat yang sama masih berjuang dalam menghadapi dosa. Bahkan Paulus menyebut jemaat Korintus seperti bayi rohani (I Kor 3:1). Jadi bisa saja ada yang punya karunia rohani, tetapi masih belum paham pengajaran atau masih “anak-anak” dalam hal pengenalan Alkitab. Bahkan ada yang masih berjuang melawan dosa. Jadi kita tidak bisa mengevaluasi seseorang yang dewasa rohani berdasarkan karunia rohaninya.

Bahaya yang mengancam karunia rohani di gereja:
1. Tidak pernah dipraktekkan di dalam gereja
Ada ketakutan dan kekhawatiran bahwa bila dipraktekkan bisa menyebabkan masalah. Sehingga yang terjadi adalah karunia rohani dibahas, dikhotbahkan, namun tidak pernah dibiarkan berkembang dalam kehidupan berjemaat.

2. Sombong rohani
Ada orang yang berkeinginan untuk menjadi orang yang terkenal secara rohani. Mereka mulai meniru-niru karunia rohani. Tidak mengerti benar apa itu karunia rohani, tetapi dengan kekuatan sendiri berupaya menghakimi orang lain.

3. Tidak bisa membedakan yang dari Tuhan dan manusia
Mendapat penglihatan dan mimpi untuk menyampaikan nubuatan adalah sesuatu yang Alkitabiah. Namun harus disampaikan dengan kata-kata yang dapat dimengerti serta sederhana, dan tidak membuat kekacauan (I Kor 14:40). Karena Allah tidak pernah bermaksud mendatangkan kekacauan di dalam jemaat. Hati-hati terhadap Iblis yang menunggangi fenomena yang ada, karena dia adalah oknum peniru yang paling hebat.
Jadi kita tidak boleh memadamkan Roh (I Tes 5:20-21, namun pada sisi lain Alkitab mengingatkan kita untuk tidak percaya kepada setiap roh, namun diuji apakah itu berasal dari Allah (I Yoh 4:1; I Kor 14:29).

Kesimpulan:
Karya Roh Kudus harus dipahami secara utuh yaitu evangelitis, organis, karismatis, dan pedagogis. Di dalam karyaNya, Dia ingin umat Allah mengalami semua karya Allah itu.
Karunia rohani adalah dari Tuhan dan untuk membangun jemaat. Karena karunia rohani itu pemberian dari Allah maka:
1. Manusia tidak ada hak membanggakan dirinya dan mulai merendahkan orang lain, menghakimi pihak lain yang berdosa. Padahal justru karunia dipakai untuk melayani orang berdosa.
2. Karunia rohani itu tidak ada keseragaman dan tidak ada yang lebih penting satu kepada yang lain. Jadi tidak semua misalnya mendapat karunia A atau B. Justru dalam keanekaragaman tubuh Kristus dibangun.
3. Hati-hati terhadap ketidakwaspadaan dalam perjuangan rohani melawan kuasa si jahat. Ia selalu menunggangi manusia bila gereja Tuhan bertumbuh.
4. Jangan takut untuk menggunakan karunia rohani di dalam jemaat. Bila ada jemaat memilikinya, marilah kita mendoakannya dan meminta supaya semua karunia bisa dipakai dalam pelayanan.

No comments:

Post a Comment