Bagaimana seorang Kristen menjalankan bisnis yang baik dan berdasarkan Firman Allah adalah sesuatu topik yang penting diketahui para hamba Tuhan, karena mungkin ada jemaatnya yang adalah usahawan. Dalam tulisan ini saya membatasi diri kepada prinsip-prinsip Alkitab tentang bisnis.
Dalam topik tentang bisnis dalam pandangan Alkitab, maka perlu dibahas mengenai apakah dasar pegangan Alkitab dalam melakukan bisnis; apakah yang menjadi isu-isu di sekitar kita yang penting diberikan tanggapan termasuk etika dalam berbisnis. Kesemuanya ini lebih berfokus kepada refleksi teologis dan bagaimana isu yang muncul di sekitar bisnis dilihat dalam terang Firman Allah.
Dasar Pegangan Alkitab dalam Berbisnis
Bahwa kehendak Allah bagi manusia untuk bekerja, baik sebelum kejatuhan (Kejadian 1:28), maupun sesudah kejatuhan manusia (Kejadian 3:17-19). Sebelum kejatuhan, pekerjaan adalah suatu anugerah dan panggilan dari Allah sendiri. Sesudah kejatuhan, pekerjaan tetap merupakan anugerah dan panggilan, namun sekarang akibat dosa maka pekerjaan itu dilakukan dengan penuh persaingan. Di dalam Perjanjian Baru, Paulus menasehatkan jemaat bahwa hendaklah bekerja. Ia juga memperingatkan bahwa, “Jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan” (II Tesalonika 3:10b). Jadi bekerja adalah anugerah dan panggilan. Itu sebabnya seorang Kristen haruslah bekerja dan bila perlu bekerja dengan giat dan keras. Hilangkan budaya gengsi dan malu dalam bekerja. Gengsi artinya bagaimana pandangan orang lain tentang diri seseorang dan biasanya diasosiasikan dengan harta dan pekerjaan tertentu. Kekristenan tidak mengenal budaya gengsi. Pengejaran prestasi adalah karena dia adalah makhluk yang berharga di mata Tuhan dan penilaian manusia bukan didasarkan atas orang lain, melainkan hanya Tuhan.
Bagaimana dengan praktek bisnis? Adalah penting bagi orang percaya bahwa Alkitab menjadi satu-satunya penuntun dalam kehidupannya (sola scriptura), dan itu termasuk dalam melakukan kegiatan bisnis. Menurut Larry Burkett, ada beberapa dasar Alkitab dalam melaksanakan bisnis:[1]
Pertama, menjalankan bisnis yang mencerminkan Kristus. Dunia bisnis tidaklah selalu jujur. Oleh karenanya tiap orang Kristen wajib hidup dalam kejujuran. Tuhan sendiri berkat bahwa Ia bergaul erat dengan orang jujur (Amsal 3:32). Setiap pelaku bisnis pasti mencari untung dan semua orang mengetahui hal itu. Tidak mungkin ada sebuah bisnis berjalan bila tidak ada keuntungan. Tetapi hendaklah keuntungan bukan satu-satunya tujuan dalam praktek bisnis, sebab bila demikian seseorang akan berupaya menghalalkan segala cara untuk mencapai untung. Padahal setiap perilaku orang percaya ada di bawah terang Kristus.
Kedua, menjalankan bisnis yang bertanggungjawab. Maksudnya, pelaku bisnis mampu bekerjasama dengan orang lain dan bisa menerima masukan dari beberapa rekannya (termasuk pasangannya); menyediakan produk yang bermutu dengan harga yang sesuai; menghormati orang yang memberi hutang kepada Anda (Amsal 3:27-28); memperlakukan bawahan dan karyawan dengan adil terutama dalam hal upahnya; dan menjadikan pelanggan atau orang yang menikmati produk atau jasa Anda sebagai yang utama. Jangan menipu mereka.
Hal yang penting bagi para pelaku bisnis Kristen adalah (1) hendaklah setiap pelaku bisnis memiliki hati nurani; (2) kemudian hendaknya ia peka terhadap masalah-masalah sosial yang ditimbulkan dalam bisnisnya; (3) hendaknya ia melayani sesamanya.[2] Tantangannya adalah apakah para pelaku bisnis yang notabene orang Kristen mampu memiliki wawasan sosial sehingga pengejaran akan keuntungan hanya merupakan salah satu tujuan di samping menolong sesama dan memelihara lingkungannya.[3]
Isu-Isu Dalam Dunia Bisnis
Dunia bisnis di
(1) Masalah Upah/Gaji
Di Indonesia ada yang disebut ketentuan upah minimum untuk para karyawan atau buruh. Masalahnya mungkin adalah seringkali gaji masih di bawah upah minimum. Di sinilah kepentingannya kita melihat manusia bukan sebagai alat produksi tetapi sebagai manusia, makhluk ciptaan Allah. Firman Tuhan berkata, “Celakalah dia yang membangun istananya berdasarkan ketidakadilan dan anjungnya berdasarkan kelaliman, yang mempekerjakan sesamanya dengan cuma-cuma dan tidak memberikan upahnya kepadanya” (Yeremia 22:13). Pada bagian lain Alkitab berkata, “Sesungguhnya telah terdengar teriakan besar, karena upah yang kamu tahan dari buruh yang telah menuai hasil ladangmu, dan telah sampai ke telinga Tuhan semesta alam keluhan mereka yang menyabit panenmu” (Yakobus 5:4).
(2) Masalah Suap
Bagaimana menyelesaikan suap yang begitu merajalela di
Penutup
Dalam mengakhiri tulisan ini, maka penting untuk menghubungkan bisnis dan pelayanan. Ide yang baik misalnya perlu mengadakan ibadah di kantor Anda. Ini untuk menolong karyawan bertumbuh secara rohani.[7] Juga perlu dipikirkan menolong pemuda-pemuda Kristen di gereja yang memerlukan pekerjaan (walaupun bukan tanpa masalah). Ini untuk bertolong-tolongan menanggung beban sesama (
[1] Larry Burkett, Kunci Sukses Bisnis Menurut Alkitab, terj. T.B. Herlim (Yogyakarta: Andi, 1997), 18-37. Larry menyebut ada enam dasar minimum Alkitab dalam bisnis, dan saya meringkasnya menjadi dua saja.
[2] E. G. Singgih, Reformasi dan Transformasi Pelayanan Gereja Menyongsong Abad ke-21 (Yogyakarta: Kanisius, 1997), 90.
[3] Ibid., 89-106. Singgih dalam hal ini menantang pelaku bisnis untuk memiliki wawasan sosial yang merupakan panggilan Allah baginya.
[4] Burkett, Kunci Sukses Bisnis Menurut Alkitab, 254.
[5] Alkitab Perjanjian Lama agaknya memiliki pandangan yang ambiguitas tentang pemberian ini. Lihat Amsal 15:27; 17:8; 17:23; 18:16;21:24; 22:16.
[6] Baca sepenuhnya tulisan Bernard T. Adeney, Strange Virtues:Ethics in a Multicultural World (Leicester, England: Apollos, 1995), 142-62. Menurut Adeney masalah suap harus dilihat dengan pendekatan holistik yaitu melalui Alkitab dan juga sosial atau budaya setempat.
[7] Burkett, Kunci Sukses Bisnis Menurut Alkitab, 402.
Sangat bijaksana.
ReplyDeleteBagaimana pandangan Bpk tentang hutang yg menurut alkitabiah?
Apakah seseorang yg masih mampu utk bayar hutang wajib membayar sekalipun harus dgn menjual harta miliknya?
Adakah ayat alkitabnya?
Thanks n GBU,
Tetty
sangat memotivasi Dan menginspirasi..semoga lebih banyak orang orang yang menjalankan bisnis/ usahanya selalu berlandaskan alkitab..
ReplyDeleteSebagai seorang Akuntan Publik, saya telah merekomendasikan klien kepada Tn. Pedro selama bertahun-tahun dengan hasil yang luar biasa. Baru-baru ini saya berkesempatan menggunakan jasanya untuk pinjaman rumah saya, dan sekarang saya tahu mengapa klien saya selalu senang! Dia teliti, tepat waktu, ramah, dan yang terpenting berpengetahuan luas. Saya pasti akan merekomendasikannya untuk waktu yang lama kepada siapa pun yang mencari pinjaman, silakan hubungi Tn. Pedro dan perusahaan pendanaannya, Tn. Pedro adalah petugas pinjaman yang bekerja dengan investor terkemuka yang siap mendanai segala jenis proyek asalkan Anda bersedia melakukan pengembalian dana seperti yang dijanjikan. Berikut adalah informasi kontak Tn. Pedro” pedroloanss@gmail.com WhatsApp +393510140339 .
ReplyDelete